RSS

Kamis, 06 Januari 2011

Batasan Biologi Molekular


Batasan Biologi Molekular

Banyak aspek biologi yang dipelajari dalam cabang-cabang biologi yang berbeda. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah sampai di mana batas-batas biologi molekular? Tujuan akhir studi biologi molekular adalah memahami dasar-dasar molekular yang menentukan sifat dan fenomena.
Reaksi-reaksi kimia di dalam jasad hidup adalah contoh fenomena biologis. Meskipun demikian, studi reaksi kimia biologis lebih dianggap sebagai ilmu biokimia sejauh pembahasannya hanya mencakup saling hubungan antara reaktan dan produk reaksi. Akan tetapi telah banyak diketahui bahwa keseimbangan reaksi biokimia dapat dipengaruhi misalnya oleh perubahan ekspresi gen yang mengkode sintesis enzim-enzim yang berperanan di dalam reaksi biokimia. Oleh karena itu pembahasan mengenai perubahan ekspresi gen yang menyebabkan perubahan reaksi biokimiawi tercakup di dalam studi biologi molekular.
Tanggapan (respons) jasad hidup terhadap suatu stimulan biasanya dipelajari di dalam fisiologi sel. Meskipun demikian, aspek-aspek fisiologi sel dapat juga bersinggungan dengan wilayah biologi molekular. Sebagai contoh, reaksi antara antigen dengan antibodi. lmplikasi fisiologis adanya reaksi semacarn ini umumnya dibahas di dalam fisiologi sel atau imunologi, namun mekanisme molekular (ekspresi gen) yang mengarah ke pembentukan antibodi adalah bagian disiplin biologi molekular. Disiplin fisiologi sel lebih mengarah ke pembahasan mengenai implikasi reaksi-reaksi biokimiawi sel dan faktor-faktor yang mempengaruhinya terhadap pertumbuhan dan perkembangan sel. Demikian pula halnya dengan cabang struktural sel yang mempelajari struktur dan susunan komponen-komponen sel dapat didekati dengan konsep biologi molekular. Sebagai contoh, mekanisme molekular pengendalian sintesis protein membran sel dibahas dalam biologi molekular.
Berpijak pada hal-hal di atas maka dapat dilihat bahwa batas antara biologi molekular dengan cabang-cabang biologi yang lain sebenarnya sangat tipis. Perpindahan pembicaraan dari satu cabang biologi ke cabang biologi yang lain seringkali lebih ditentukan oleh konteks dan kepentingan yang melatarbelakanginya.
Beberapa aspek biologi yang secara khusus dipelajari dalam biologi molekular antara lain adalah bahan genetik dan proses sintesis protein. Kedua aspek tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena proses sintesis protein tergantung pada informasi yang ada pada bahan genetik. Di lain pihak, replikasi bahan genetik juga tergantung pada aktivitas bermacam-macam protein. Pembahasan mengenai kedua aspek tersebut dapat diperluas mulai dari struktur dasarnya sampai proses pengendalian sintesisnya. Studi mengenai bahan genetik dan proses sintesis protein akhirnya juga mampu menyingkap perbedaan yang lebih dalam antara kelompok jasad prokaryot dan eukaryot. Dengan demikian, perbedaan antara kedua kelompok jasad tersebut tidak semata-mata perbedaan morfologi dan sifat-sifat fisiologi belaka. Studi juga menunjukkan bahwa meskipun ada perbedaan-perbedaan mendasar antara kedua kelompok jasad tersebut, namun terdapat juga kesamaan-kesamaan yang menunjukkan hubungan kekerabatan satu sama lain. Studi mengenai urutan nukleotida pada RNA ribosom, misalnya, menjadi salah satu dasar untuk klasifikasi jasad hidup selular.
Pengaturan ekspresi genetik merupakan aspek biologi molekular yang sangat penting karena hal ini akan bersangkutan dengan banyak fenomena biologis. Dari ilustrasi di atas dapat dilihat bahwa cakupan biologi molekular sangat luas. Riset di bidang ini juga berkembang sangat pesat sehingga hampir tidak mungkin untuk membahas semua aspek yang berkembang selama ini.



link : http://batasan-biologi-molekular-20101008818.html